Mengenal Break Even Point (BEP)

Mengenal Break Even Point (BEP)

Saat menjalankan bisnis, biaya menjalankan bisnis dapat mencapai titik impas. Kondisi dalam pengelolaan keuangan ini disebut dengan titik impas, atau Break Even Point (BEP).

Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai BEP mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya.

Baca Juga:

Pengertian Break Even Point (BPE)

Break Even Point (BEP) atau jika dibahasa Indonesiakan menjadi titik impas adalah titik di mana Jumlah total biaya yang dikeluarkan untuk semua biaya sama dengan jumlah pendapatan dari penjualan.

Maksudnya adalah Biaya operasional yang digunakan sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan atau di mana perusahaan sudah melewati masa kerugian dan hanya menghasilkan keuntungan.

Baca Juga:

Komponen Dalam Break Even Point (BEP)

Sebelum menghitung BEP perlu Anda ketahui dahulu apa saja yang menjadi komponen dalam BEP, berikut ini adalah komponen yang ada dalam BEP antara lain:

  • Biaya Tetap

Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan tidak mempengaruhi hasil dari produksi, seperti gaji dan tunjangan karyawan.

  • Biaya Variabel

Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menyesuaikan dengan jumlah produksinya, seperti biaya bahan baku.

  • Harga Jual

Harga jual berarti harga yang ditentukan setelah seluruh biaya produksi ditambah dengan bilai keuntungan, umumnya harga jual dihitung setelah produksi dengan nilai per unit.

  • Pendapatan

Pendapatan di sini adalah total uang yang telah diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan hasil produksi.

Menghitung Break Even Poin

  • Menghitung BEP Unit

Total Biaya tetap sebulan Rp 5.000.000, Biaya variabel per unit Rp 80.000 dan harga jual per unit Rp 110.000. Maka cara menghitungnya:

Rumus BEP unit: Biaya tetap / (harga jual unit – biaya variabel)

BEP unit kasus di atas adalah: 5.000.000 / (110.000-80.000) maka hasilnya adalah 167 Unit

Dari contoh tersebut, maka perusahaan akan mencapai 167 unit dan mendapatkan laba pada saat penjualan melebihi dari 167 unit.

  • Menghitung BEP Nilai Penjualan

Total Biaya tetap sebulan Rp 5.000.000, Biaya variabel per unit Rp 80.000 dan harga jual per unit Rp 105.000. Maka cara menghitungnya:

Rumus BEP unit: Biaya tetap / (-1 ( variabel cost/harga jual))

Maka BEP: 5.000.000 / (1-(80.000/105.000) = 21.000.000

Dari contoh tersebut, maka perusahaan akan mencapai 21.000.000 dan mendapatkan laba pada saat penjualan melebihi dari angkat tersebut.

Manfaat Dari Perhitungan Break Even Point

  • Dapat memudahkan pengusaha untuk menentukan volume dari kapasitas produksi yang tersisa ketiak BEP sudah terpenuhi, hal ini bisa berguna untuk mendapatkan laba yang lebih banyak lagi.
  • Mengetahui perubahan nilai keuntungan yang menyertai perubahan harga produk. Hal ini karena BEP berhubungan linier dengan harga produk dan keuntungan. Artinya jika salah satu nilai tinggi, maka faktor lainnya juga tinggi.
  • Membuat pengusaha berinovasi agar usahanya dan dapat terus berkembang.
  • Pengusaha dapat menentukan margin agar dapat memperoleh banyak keuntungan.

Kesimpulan

Break Even Point (BEP) atau titik impas adalah komponen keuangan yang dapat memprediksi jumlah unit produk yang dijual oleh seorang pengusaha atau jumlah keuntungan rupiah yang diperlukan untuk mencapai titik impas.
Dengan hal ini tentu membantu perusahaan dalam memprediksi langkah-langkah yang diambil dalam aktivitas penjualannya, mulai dari inovasi hingga variasi produk dan masalah operasional, guna mencapai keuntungan yang optimal.

Baca Juga:

Demikian pembahasan kami tentang Break Even Point atau BEP, untuk artikel lainnya dapat Anda baca pada menu blog di website kami.

Jika Anda memiliki masalah dalam hal manajemen keuangan atau akuntansi perusahaan Anda, jangan ragu untuk menghubungi Willson Consultant untuk solusi terbaik masalah Anda.

Sumber gambar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *