
-
By:
- WSC Admin
- No comment
- Tags: akuntansi, finance, manajemen
Liabilitas: Pengertian Dan Jenisnya
Dalam mengurus bisnis seorang pengusaha tentu tidak terlepas dari transaksi, dan mungkin dalam transaksi tersebut terdapat adanya hutang, kewajiban hutang inilah yang dimaksud dengan liabilitas.
Mengapa perusahaan melakukan liabilitas? apa saja jenis liabilitas itu?
Pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai liabilitas secara lebih lanjut.
Baca Juga: Laporan Laba Rugi: Pengertian Dan Fungsinya
Apa Itu Liabilitas?
Liabilitas merupakan utang yang dilakukan untuk memenuhi keperluan dari operasional bisnis, liabilitas ini tidak selalu berbentuk uang, bisa saja berbentuk barang keperluan produksi atau juga jasa tergantung kepada keperluan perusahaan.
Liabilitas atau utang ini berbeda dengan beban di mana beban sendiri merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh laba bersih, seperti biaya sewa, listrik, penyusutan.
Biasanya beban akan dibayarkan dengan mengurangi laba, sedangkan liabilitas merupakan kewajiban yang perlu dibayarkan sesuai dengan tanggal sebelum jatuh tempo tanpa memperhatikan perusahaan mendapat pendapatan atau tidak.
Baca Juga: Mengenal Piutang: Ciri dan Jenisnya
Jenis Jenis Liabilitas
Liabilitas memiliki beberapa jenis, biasanya tergantung dari jangka waktu pembayarannya, dan berikut ini beberapa jenis liabilitas berdasarkan waktu jatuh temponya:
1. Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar merupakan jenis liabilitas yang sifat jatuh temponya cepat, biasanya terjadi karena transaksi yang tidak terlalu penting dan tidak dilakukan ketika situasi terdesak.
Contoh dari jenis utang ini seperti utang bunga, utang wesel, tagihan dan pajak penghasilan.
2. Kewajiban tidak lancar
Jenis kewajiban ini merupakan kebalikan dari kewajiban lancar, bisa dibidang kewajiban ini merupakan kewajiban jangka panjang karena umumnya perlu dilunasi setelah pembayaran lebih dari 12 bulan terjadinya transaksi.
Utang jangka panjang ini diambil bisanya untuk memperluas bisnis agar semakin berkembang, contoh utang jangka panjang seperti sewa modal, utang hipotek, dan utang obligasi.
3. Kewajiban Kontinjensi
bisa dikatakan liabilitas ini liabilitas luar biasa yang terjadi pada masa depan. Liabilitas terjadi hanya ke beberapa pebisnis saja.
Contoh dari liabilitas ini antara lain garansi produk dan gugatan.
Baca Juga: Mengenal Akuntansi Biaya
Tidak selamanya liabilitas merugikan perusahaan. Liabilitas justru dapat menjadi bagian penting dalam keuangan perusahaan dan bisa sekali dimanfaatkan untuk membuat suatu bisnis menjadi lebih berkembang lagi.